(Mojokerto-Surabaya) "Dan dalam setiap perbaikan diri,
Kita tidak sedang mengalahkan siapa-siapa
Sebab, perlombaan yang terjadi adalah antara diri melawan diri" ~Disastra-Tembok Ilusi~
10 Nopember sebagai refleksi patriotisme memberikan cerminan pada diri untuk apa dan siapa kita berjuang. Tentu tak bisa disandingkan dengan 72 tahun lalu, musuh terlihat jelas dan dengan membawa senapan kita melawan! Kini melalui pelbagai hal kita dapat (seakan) merayakan perjuangan kala itu. Tentu bukan darah dan keringat lagi. Tentu bukan bom dan pesawat tempur lagi. Melainkan tanyakan pada diri sendiri.
Lalu, berkawan dengan siapapun adalah kegemaran tersendiri. Berkawan dengan orang baik, baru, dan dalam. Menyadarkan diri bahwa hidup ini tidak sendiri. Bertemu dengan gerombolan sevisi malah merekatkan api persahabatan. Terima kasih @subcyclist dan @saladin_art telah membawa diri dan Perpustakaan Prasojo @perpus_prasojo mengayuh "Jalan Juang" waktu itu. Terus mengayuh, terus menebar kebermanfaatan, terus memberi, dan terus berkarya.
Komentar
Posting Komentar