Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

PENTINGNYA MITIGASI BENCANA UNTUK ANAK

lh3.googleusercontent.com Indonesia yang terletak di cincin api dan pertemuan antarlempeng dunia menyebabkan posisinya memiliki potensi yang besar untuk terjadinya bencana alam. Hal itu menyebabkan sering adanya gerakan sesar atau patahan yang menyebabkan gempa bumi hingga tsunami dan seringnya erupsi gunung berapi di Indonesia. Faktanya kita ketahui bersama, beberapa bulan lalu Gunung Agung sebagai gunung berapi aktif di Pulau Bali yang menunjukkan aktivitasnya kembali, meskipun kini sudah menunjukkan penurunan status. Tidak hanya bencana yang disebabkan oleh faktor alam, Indonesia juga sudah langganan untuk tertimpa bencana tahunan seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan sebagainya yang disebabkan oleh ulah manusia sendiri. Tentunya bencana tersebut memiliki dampak yang merugikan bagi masyarakat, baik secara moril dan materil. Menurut data BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) di tahun 2016 saja bencana yang terjadi di Indonesia mencapai 2.000 kasus

BERKARYA ALA MAHASISWA

geotimes.co.id             Mahasiswa bagi masyarakat umum sudah dipandang sebagai suatu kelas yang mendapat pendidikan tinggi. Kelas itu diperoleh secara tidak langsung karena mahasiswa mendapatkan statusnya itu dari perguruan tinggi atau tingkatan sekolah lanjutan tertinggi. Memakai awalan “maha” merepresentasikan mahasiswa sebagai siswa atau pelajar yang “paling” dalam pemahaman ilmu maupun kemampuan. Secara definisi menurut KBBI mahasiswa dapat diartikan sebagai orang yang belajar di Perguruan Tinggi.             Dalam kegiatan perkuliahan mahasiswa berhak memilih untuk melakukan apa yang ia inginkan. Hal tersebut dapat ditampung dengan masuk dan berproses di dalam wadah unit kegiatan mahasiswa ataupun organisasi lainnya. Untuk dapat bergabung dalam unit kegiatan atau organisasi itu bagi seorang mahasiswa dapat memilih sesuai passion atau kemampuan dan kegemaraanya. Misalnya seorang mahasiswa gemar dalam kegiatan pecinta alam maka dapat bergabung dalam unit kegiatan maha

SEJARAH SINGKAT RESTORASI MEIJI (1868-1912)

history.com RESTORASI MEIJI (1868–1912)             Era Meiji disebut juga pintu masuk awal modernisasi di Jepang, dimulai ketika kaisar   Mutsuhito yang masih berusia 16 tahun menggunakan nama “Meiji” untuk pemerintahannya. Periode ini dimulai dengan runtuhnya periode keshogunan Tokugawa dan menyebabkan Jepang bertransformasi dari negara feodal menjadi negara industri yang modern [1] . Pendukung utama kaisar utamanya adalah para samurai berpangkat rendah dan menengah yang akhirnya membantu menggulingkan   keshogunan Tokugawa. Mereka dari Satsuma dan Cho -shu - han yang merupakan kekuatan yang besar [2] .             Tidak lama setelah keshogunan Tokugawa runtuh, pemerintah baru resmi didirikan. Model pemerintahannya berdasar pada model barat yaitu Amerika, dengan adanya pemisahan kekuasaan bagi yang menginginkan pemerintahan   demokrasi, dan pemerintahan Kaisar yang dibantu oleh Dewan Negara (Dajokan). Banyak posisi

SEJARAH SINGKAT ISLAM DI AFRIKA ( A SHORT HISTORY OF ISLAM IN AFRICA)

muslimheritage.com                  Dimulai pada masa Daulah Murabbitun ( 479-540 H / 1088-1145 M ). Pada mulanya gerakan ini murni gerakan keagamaan namun dalam perkembangannya menjadi gerakan religio militer. Murabbitun merupakan dinasti Islam yang berkuasa di Maghribi. Nama Murabbitun berkaitan erat dengan nama tempat tinggal mereka ( ribat, semacam madrasah) [1] . Kaum ini juga biasa disebut al-mulassimun ( pemakai kerudung sampa menutupi wajah). Seorang pemimpin mereka yang bernama Yahya Bin Umar saat melaksanakan ibadah haji, ia menyadari bahwa kaumnya awam dengan ilmu pengetahuan agama. Yahya pun mencari orang yang tepat dan sanggup untuk meningkatkan ilmu pengetahuan disana, dan bertemulah dengan Abdullah bin Yasin seorang guru mazhab Maliki. Abdullah bin Yasin dan Yahya dibantu oleh beberapa orang yang sanggup dan berminat untuk mengembangkan ilmu pengetahuan disana hingga mendirikan pusat penggemblengan (ribat) di daerah Niger, Senegal. Perkumpulan tersebut

"Sehari" di Brunei Darussalam

       Masjid Sultan Omar Ali Saifuddin        Kita sudah mengetahui bersama bahwa Brunei Darussalam adalah salah satu Negara yang berbatasan langsung dengan Indonesia. Berbagai hal kemiripan antara warga Indonesia dengan Brunei salah satunya adalah pemakaian Bahasa Melayu dan Agama Mayoritas adalah Islam. Meskipun Brunei terletak di sebagian luasnya Pulau Kalimantan, namun Negara kecil ini kaya akan sumber daya alam minyak dan kelapa sawitnya. Saat pertama sampai di Bandara Udara Internasional Brunei di Kota Bandar Seri Begawan, Negara ini tidak akan terlihat sebagai Negara kecil, dengan megahnya bangunan dan banyaknya warga manca Negara yang berdatangan memperlihatkan bahwa Brunei adalah Negara maju. Bahkan disana saya jarang menemui adanya sepeda motor dijalan, hanya mobil, mobil dan mobil. Bahkan beberapa merk mobil yang di Indonesia sudah berkategori mobil mewah berseliweran disana. Sarapan di pesawat Disambut oleh pihak FASS UBD               

Sebuah Bakti dan Perpustakaan Prasojo

Urip sing prasojo lan migunani tumraping marang liyan. Kalimat ini sampai saat ini masih menjadi pemikiran dalam bertingkah. Memahami setiap pesan yang diberikan Tuhan dengan menyelam bersama orang-orang. Bertemu dengan orang-orang baik yang memiliki ide-ide dan harapan-harapan hidup yang tinggi. Harusnya tidak memiliki apa-apa saja dan itu adalah yang paling baik. Menjadi diri sendiri adalah puncak dari proses hidup ini. Menjadi diri sendiri yang yakin ada satu hal Yang Mutlak. Ia perencana dan pengatur segala. Ia yang mempertemukan dengan orang-orang baik lainnya. Ia yang mengatur terbaginya waktu di Bumi. Ia memang sengaja menurunkan ciptaanNya di kerajaan Bumi dengan sudah mengatur konsekuensi yang ada. Ya, saya yakin. Namun kapan kita dapat dipertemukan denganNya?  For:  @rumah_kepemimpinan   @rksurabaya   @saladin_art   @univ_airlangga   @bemfibunair @perpus_prasojo