Langsung ke konten utama

SEJARAH SINGKAT RESTORASI MEIJI (1868-1912)



history.com

RESTORASI MEIJI
(1868–1912)
            Era Meiji disebut juga pintu masuk awal modernisasi di Jepang, dimulai ketika kaisar  Mutsuhito yang masih berusia 16 tahun menggunakan nama “Meiji” untuk pemerintahannya. Periode ini dimulai dengan runtuhnya periode keshogunan Tokugawa dan menyebabkan Jepang bertransformasi dari negara feodal menjadi negara industri yang modern[1]. Pendukung utama kaisar utamanya adalah para samurai berpangkat rendah dan menengah yang akhirnya membantu menggulingkan  keshogunan Tokugawa. Mereka dari Satsuma dan Cho -shu - han yang merupakan kekuatan yang besar[2].
            Tidak lama setelah keshogunan Tokugawa runtuh, pemerintah baru resmi didirikan. Model pemerintahannya berdasar pada model barat yaitu Amerika, dengan adanya pemisahan kekuasaan bagi yang menginginkan pemerintahan  demokrasi, dan pemerintahan Kaisar yang dibantu oleh Dewan Negara (Dajokan). Banyak posisi ditempati oleh samurai muda yang memiliki kekuatan  cukup besar. Perubahan juga ditandai dengan memindahkan pusat pemerintahan ke Edo. Kota ini selanjutnya berganti nama menjadi Tokyo (Pusat/ kapital Timur), dan kaisar bertempat tinggal di bekas benteng dari Gun Sho, sekarang Imperial Palace.
            Pemerintahan kaisar dengan mempertahankan garis pemerintahan yang tradisional, dimulailah perbaikan dan beberapa pembaharuan di berbagai kota. Dilanjutkan dengan para daimyo di seluruh kota menyerahkan kepemilikan atas tanah kepada kaisar. Penyerahan itu diawali oleh keluarga Satsuma, Chosu, Tosa dan Hizen. Setelah diserahkan kepada kaisar, dilanjutkan adanya pengumuman yaitu ada perubahan sistem milik tanah dengan sertifikat dan pembayaran pajak bumi yang diganti dibayar dengan uang. Dengan adanya pembaharuan diatas maka kaisar juga menghapus sistem kepangkatan yang ditinggalkan pada masa feodal. Semua perbedaan antara samurai, petani, dan pedagang dihapuskan. Para samurai dipensiunkan dan turun temurun, dan masuk pada kegiatan perekonomian dan industri.
            Setelah ada perubahan itu, kaisar terus berusaha membuat perubahan lain yang tujuannya mengubah masyarakat Jepang menjadi lebih modern. Pada tahun 1881 kaisar mengumumkan bahwa akan ada undang-undang dasar. Kaisar mengutus Hirobumi Ito ke berbagai negara untuk mempelajari konstitusi di berbagai negara. Dari Amerika dan negara-negara lain yang akhirnya ia merasa menmukan konstitusi yang paling cocok bagi Jepang yaitu di Prusia, Jerman. Selanjutnya pada tahun 1889, kaisar mengumumkan adanya undang-undang dasar dan membagi lembaga pemerintahan yaitu eksekutif, legislative, dan pengadilan yang masing-masing berdiri sendiri. Namun posisi tertinggi dipegang oleh kaisar, dan perdana menteri juga berada di tangan kaisar untuk menyelenggarakan pemerintahan. Tidak heran pada proses berjalannya pemerintahan Jepang sering terjadi pembubaran parlemen.

indianfolk.com

            Pembaharuan Jepang juga dibarengi dengan reformasi di berbagai bidang. Reformasi pendidikan digencarkan kaisar, dengan berkiblat pada sistem pendidikan di barat. Berbagai buku ilmu, sastra, dan filsafat dari berbagai negeri didatangkan lalu diterjemahkan kedalam bahasa Jepang dan akhirnya diterbitkan. Para pemuda Jepang juga banyak di berangkatkan ke negara-negara barat untuk belajar sesuai dengan bidangnya.
            Dengan banyak perubahan di dalam negeri, Jepang merasakan adanya ketidakadilan yang telah dibuat dengan negara-negara lain. Jepang sedikit demi sedikit merubah perjanjian itu. Pada saat ini juga negara barat menyerang “singa yang sedang tidur” yaitu Cina[3]. Jepang juga terlibat pada perang terbuka dengan Cina di tahun 1894. Cina dapat dikalahkan dan dilanjutkan dengan adanya perjanjian damai di Shimonoseki. Pada perjanjian ini Cina mengakui kemerdekaan Korea. Kemenangan Jepang atas Cina itu memberikan kesan pada negara barat tentang kelemahan Cina itu. Sementara itu Jepang mengangkat martabatnya dimata negara barat. Di tahun 1902 Jepang bekerja sama dengan Inggris untuk kepetingannya berhadapan dengan Rusia.
            Di tahun 1904 Jepang juga menyerang Rusia karena tidak memenuhi janjinya untuk menarik pasukan di Manchuria.Jepang berhasil menghancurkan armada Rusia di Laut Jepang. Setelah adanya penyerangan itu, diadakan perjanjian damai di Porstmouth, Amerika Serikat dengan pengakuan Rusia untuk kepentingan Jepang di Korea. Kemenangan Jepang menimbulkan kekaguman pada bangsa barat, bahkan untuk pertama kalinya bangsa Asia dapat mengalahkan bangsa barat yang juga berpengaruh pada kebangkitan bangsa-bangsa Asia lainnya.
            Kaisar Meiji meninggal pada tahun 1912, kemudian digantikan dengan Kaisar Taiso yang memerintah hingga tahun 1926. Dalam masa itu Jepang kian aktif perannya dalam pergaulan internasional. Sementara itu di dunia luar banyak negara yang mengalami pergolakan besar-besaran, dalam masa itu Jepang juga memiliki peran aktif pula. Seperti Cina yang berganti menjadi republik, Rusia berganti menjadi Uni Soviet, dan mulai adanya perang dunia pertama.  Sementara itu didalam negeri Jepang, ada ketegangan antara pemerintah dengsn Diet. Gerakan- gerakan kiri karena pengaruh Rusia kian menyebar di Jepang, ditambah dengan adanya gempa bumi pada tahun 1923 di Yokohama.
            Dengan kemajuan-kemajuan yang ada dalam diri Jepang utamanya diawali pada masa Kaisar Meiji yang kemudian dikenal sebagai Restorasi Meiji, Jepang seakan menjadi “raksasa” baru di dunia khusunya di Asia. Dengan kemajuan itu berdampak pada kebangkitan  negara-negara Asia lain. Hingga pada akhirnya Jepang dapat bersaing dan tidak diragukan lagi kekuatannya dan hingga saat ini Jepang masih menjadi salah satu raksasa dunia.

Daftar Pustaka :
Andressen, Curtis, A Short History Of Japan: From Samurai To Sony, Allen & Unwin, Australia, 2002 ;
Rosidi, Ajib, Mengenal Jepang, Pustaka Jaya, Jakarta, 1981 ;
Sumikawa, Shunsuke. The Meiji Restoration : Roots Modern of Japan. Tersedia, http://www.lehigh.edu/~rfw1/courses/1999/spring/ir163/Papers/pdf/shs3.pdf, 1999.           
           




[1] Shunsuke Sumikawa. The Meiji Restoration : Roots Modern of Japan. 1999. Tersedia http://www.lehigh.edu/~rfw1/courses/1999/spring/ir163/Papers/pdf/shs3.pdf
[2] Curtis Andressen. A Short History Of Japan: From Samurai To Sony. 2002. Hlm 77
[3] Ajib Rosidi. Mengenal Jepang. 1981. Hlm 19.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JEJAK KULINER NUSANTARA JAWA TIMUR

makanansehat.biz                    Indonesia sebagai bangsa yang besar memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Perjalanan sejarah Indonesia sudah barang tentu tidak dapat dilepaskan dari pengaruh bangsa-bangsa luar. Pengaruh itu meliputi keragaman dari banyak hal seperti halnya sistem pemerintahan, sistem sosial kemasyarakatan, sistem perekonomian, teknologi dan sebagainya. Namun juga terdapat suatu hal yang maenarik yaitu dengan adanya pengaruh dari pihak luar budaya tradisional bangsa Indonesia tidak tergantikan. Seperti halnya adat istiadat, norma, bahkan pada keragaman jenis makanan. Makanan sebagai suatu hasil dari kebudayaan manusia pertama-tama memiliki peran sebagai alat pemenuhan kebutuhan primer. Tidak hanya itu peran makanan dalam kehidupan manusia bahkan sampai pada ranah untuk kegunaan religuisitas. Hal itu tercermin dari kebudayaan Jawa yang banyak melakukan ritual-ritual adat dan makananpun menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan [1] . Keberadaan makanan tra

PERKEMBANGAN FOLKLORE DI INDONESIA

www.folkloretravel.com Kebudayaan yang kini berkembang di masyarakat merupakan hasil pewarisan dari kebudayaan luhur terdahulu. Melalui banyak metode/cara tradisi masyarakat dapat tersalurkan dan terwarisi oleh generasi selanjutnya. Kebudayaan sendiri merupakan keseluruhan system, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka menghidupi kehidupannya serta dijadikan sarana untuk belajar. Wujud dari kebudayaan itu antara lain ide/gagasan/norma/aturan/nilai yang kesemua itu menghasilkan wujud benda/fisik budaya. Kebudayaan hanya dapat berkembang di dalam masyarakat. Hal itu jelas bahwa tanpa adanya subyek yakni masyarakat tentu budaya tidak akan pernah ada dan berkembang. Di saat kebudayaan ini berkembang tentu menjumpai adanya budaya baru dari luar budaya induknya. Hal tersebut dapat menjadi salah satu kekuatan untuk mengakulturasi atau terjadinya proses percampuran budaya atau malah menjadi salah satu faktor untuk degradasi budaya (penurunan budaya). Folklore me

KOMIK STRIP TENTANG KERUSAKAN LINGKUNGAN