Langsung ke konten utama

Menengok Semen Indonesia, Pabrik Rembang


Menjadi seseorang haruslah bijak dalam memilih. Memilih dalam suatu keputusan ataupun keberpihakan, semuanya bebas sesuai dengan kemerdekaan hati nurani manusia. Seperti pada permasalahan yang terjadi pada persoalan pabrik semen di Rembang milik PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. Bolehlah setiap dari kita memiliki pilihan untuk berargumentasi dan memihak mana yang harusnya dibela. Menuut saya diperlukan kesepakatan win-win solution antara warga dan Semen Indonesia serta kebijakan yang tetap berpatokan pada hukumlah yang memang sekiranya perlu dilakukan. Sehingga tidak ada lagi korban-korban yang berjatuhan dan salah satu pihak diintimidasi serta terpuruk. Untuk memihak juga harusnya tidak hanya diarahkan dan diprovokasi oleh media-media. Diperlukan data Dan fakta yang valid akan suatu permasalahan itu. 

Pada hari Rabu (5/4) Ikatan Alumni UNAIR dan beberapa mahasiswa turun langsung ke lapangan yaitu ke PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pabrik Tuban dan Rembang agar mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan sebagai langkah pengumpulan data dan fakta .Beberapa hal dipaparkan dalam kegiatan kemarin. Seperti sistem Clean Industry dimana Semen Indonesia pabrik Tuban  telah memakai sistem yang tidak menjadikan udara sekitar berdebu dan polusi dengan menanam pohon memutari pabrik ,serta dengan merelokasi bekas tambang untuk dijadikan lahan pertanian oleh warga sekitar, seperti ditanami singkong dan pohon jati. Bahkan beberapa lahan jika dilihat sudah rimbun dan juga terdapat green belt / sabuk hijau yaitu penanaman pohon yang mengitari lokasi pabrik Tuban dengan berbagai fungsi. Tepatnya di bekas tambang tanah liat juga setelah selesai ditambang akan digunakan warga sebagai tambak dan budidaya ikan. Selain itu banyak lagi dampak perekonomian warga yg berkembang dari adanya pabrik semen di Tuban ini, seperti adanya warung, kios, dan rumah Kos. Seperti halnya di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk pabrik Rembang yang kini sudah hampir 100% selesai dibangun. Pabrik itu dibangun  di 5 Desa  di 2 kecamatan. 
Dari berbagai sumber meskipun masih dalam tahap pembangunan pabrik, disana banyak perubahan yang terjadi seperti banyak ya warga yang terserap untuk menjadi pekerja dengan total 6075 jiwa, begitupun aspek ekonomi formal maupun non formal warga. Peningkatan PAD Kabupaten Rembang kini juga disokong dengan sektor pertambangan
ini. Masalah keterbatasan air di daerah ini juga telah diprogram pihak semen untuk dibuatkan embung dan pipanisasi untuk dimanfaatkan oleh warga sekitar. Namun saya belum mendengar data tersebut secara pribadi dari pihak aktivis lingkungan atau dengan pihak warga. Masalahnya kesejahteraan warga belum bisa hanya diukur hanya dengan PAD saja dan lapangan pekerjaan yg dibuka SI juga membutuhkan tenaga-tenaga ahli. Juga perubahan dengan dibangunnya pabrik semacam ini tentu akan memberikan perubahan social-culture dari masyarakat. Jika memang hanya mengenyangkan satu pihak saja maka tak ada yang pantas dibela selain kemanusiaan guna melindungi hak-hak warga dan lingkungan. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

JEJAK KULINER NUSANTARA JAWA TIMUR

makanansehat.biz                    Indonesia sebagai bangsa yang besar memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Perjalanan sejarah Indonesia sudah barang tentu tidak dapat dilepaskan dari pengaruh bangsa-bangsa luar. Pengaruh itu meliputi keragaman dari banyak hal seperti halnya sistem pemerintahan, sistem sosial kemasyarakatan, sistem perekonomian, teknologi dan sebagainya. Namun juga terdapat suatu hal yang maenarik yaitu dengan adanya pengaruh dari pihak luar budaya tradisional bangsa Indonesia tidak tergantikan. Seperti halnya adat istiadat, norma, bahkan pada keragaman jenis makanan. Makanan sebagai suatu hasil dari kebudayaan manusia pertama-tama memiliki peran sebagai alat pemenuhan kebutuhan primer. Tidak hanya itu peran makanan dalam kehidupan manusia bahkan sampai pada ranah untuk kegunaan religuisitas. Hal itu tercermin dari kebudayaan Jawa yang banyak melakukan ritual-ritual adat dan makananpun menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan [1] . Keberadaan makanan tra

PERKEMBANGAN FOLKLORE DI INDONESIA

www.folkloretravel.com Kebudayaan yang kini berkembang di masyarakat merupakan hasil pewarisan dari kebudayaan luhur terdahulu. Melalui banyak metode/cara tradisi masyarakat dapat tersalurkan dan terwarisi oleh generasi selanjutnya. Kebudayaan sendiri merupakan keseluruhan system, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka menghidupi kehidupannya serta dijadikan sarana untuk belajar. Wujud dari kebudayaan itu antara lain ide/gagasan/norma/aturan/nilai yang kesemua itu menghasilkan wujud benda/fisik budaya. Kebudayaan hanya dapat berkembang di dalam masyarakat. Hal itu jelas bahwa tanpa adanya subyek yakni masyarakat tentu budaya tidak akan pernah ada dan berkembang. Di saat kebudayaan ini berkembang tentu menjumpai adanya budaya baru dari luar budaya induknya. Hal tersebut dapat menjadi salah satu kekuatan untuk mengakulturasi atau terjadinya proses percampuran budaya atau malah menjadi salah satu faktor untuk degradasi budaya (penurunan budaya). Folklore me

KOMIK STRIP TENTANG KERUSAKAN LINGKUNGAN