Langsung ke konten utama

MASUK DI PABRIK WINGKO BABAT, LAMONGAN



Ada kabar kemarin kalo Wingko diakui sebagai kue khas dari Semarang, wah tapi kok aku nggak sependaoat yaa. Soalnya kalo aku mudik ke Bojonegoro, kalo lewat Babat (perbatasan Lamongan-Bojonegoro) mesti beli wingko yang dijual asongan. Biasanya kalo naik bus asongan juga naik ke bis hehe nawari jajan setas kresek kecil gitu harganya 10 ribu kalo ndak salah. Isinya 15 buah.

kalian tau Wingko kan? Bentuknya pipih bulat kecil rasanya manis. Bahan utamanya adalah kelapa yang diberi gula atau pemanis trus dibakar di oven yang gede banget. Bahkan saat aku mengunjungi salah satu pabrik pembuat wingko ini aku liat masi dibakar pake areng jadi masi tradisional. Saat kesana juga aku mencicipi wingko yang fresh from the oven guyss heheh anget manis lumer jadi satu di mulut.






Wingko ini makanan legendaris menurutku, bahkan sudah menembuh beberapa daerah diluar Jawa. Biasanya dijual di toko souvenir yang ada di Lamongan seperti yang terkenal di WBL atau di makam Sunan itu. Tapi tetep yang di asongan masih juga berjualan.

Resep yang digunakan masing-masing pabrik juga berbeda loh. Bentuk dan ukurannya juga berbbeda tergantung masing-masing pabrik. Waktu aku ke salah satu pabrik ini bentuknya ndak terlalu besar jadi cukup dua atau tiga kali gigitan saja sudah habis.

Nah karena pandemi ini, aku kasian dengan pembuat wingko. Sebab pendapatannya menurun drastis. kasian mereka yang menggantungkan dari wisatawan, apalagi wisata di Lamongan belum semua dibuka lagi. Biasanya Bapaknya bikin 15 ember adonan sekarang hanya 1-2 ember saja. Kasian sih, tapi mau gimana lagi. Menurutku perlu ktia bantu dalam hal marketing atau pemasaran agar ndak berhenti di asongan atau toko souvenir aja sih. Apalagi sampe di klaim di daerah lain wah eman banget. WINGKO BABAT yo Wingko Babat hehe kalian harus coba nih kue satu ini, apalagi yang masih hangat!






Komentar

Postingan populer dari blog ini

JEJAK KULINER NUSANTARA JAWA TIMUR

makanansehat.biz                    Indonesia sebagai bangsa yang besar memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Perjalanan sejarah Indonesia sudah barang tentu tidak dapat dilepaskan dari pengaruh bangsa-bangsa luar. Pengaruh itu meliputi keragaman dari banyak hal seperti halnya sistem pemerintahan, sistem sosial kemasyarakatan, sistem perekonomian, teknologi dan sebagainya. Namun juga terdapat suatu hal yang maenarik yaitu dengan adanya pengaruh dari pihak luar budaya tradisional bangsa Indonesia tidak tergantikan. Seperti halnya adat istiadat, norma, bahkan pada keragaman jenis makanan. Makanan sebagai suatu hasil dari kebudayaan manusia pertama-tama memiliki peran sebagai alat pemenuhan kebutuhan primer. Tidak hanya itu peran makanan dalam kehidupan manusia bahkan sampai pada ranah untuk kegunaan religuisitas. Hal itu tercermin dari kebudayaan Jawa yang banyak melakukan ritual-ritual adat dan makananpun menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan [1] . Keberadaan makanan tra

PERKEMBANGAN FOLKLORE DI INDONESIA

www.folkloretravel.com Kebudayaan yang kini berkembang di masyarakat merupakan hasil pewarisan dari kebudayaan luhur terdahulu. Melalui banyak metode/cara tradisi masyarakat dapat tersalurkan dan terwarisi oleh generasi selanjutnya. Kebudayaan sendiri merupakan keseluruhan system, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka menghidupi kehidupannya serta dijadikan sarana untuk belajar. Wujud dari kebudayaan itu antara lain ide/gagasan/norma/aturan/nilai yang kesemua itu menghasilkan wujud benda/fisik budaya. Kebudayaan hanya dapat berkembang di dalam masyarakat. Hal itu jelas bahwa tanpa adanya subyek yakni masyarakat tentu budaya tidak akan pernah ada dan berkembang. Di saat kebudayaan ini berkembang tentu menjumpai adanya budaya baru dari luar budaya induknya. Hal tersebut dapat menjadi salah satu kekuatan untuk mengakulturasi atau terjadinya proses percampuran budaya atau malah menjadi salah satu faktor untuk degradasi budaya (penurunan budaya). Folklore me

KOMIK STRIP TENTANG KERUSAKAN LINGKUNGAN