Langsung ke konten utama

MAGANG DI BUMN PELINDO III: SEBUAH PENGALAMAN AWAL MENJADI ORANG KANTORAN

Ini saat pelepasan anak magang, keliatan kan wajahnya yang anak magang mana hehe, ada dua anak magang satu namanya Yanti dari UB Desain Grafis

Saya kira semua tidak ada ruginya. Memang awalnya sedikit bimbang untuk memulai. Sempat terpikir untuk melanjutkan sinau di ruang kelas atau sinau di tempat lain. Saya memilih untuk sinau di luar kelas, supaya melihat dan memahami hal-hal yang kongkret di luar sana. Coba melihat satu persatu BUMN @kementerianbumn lewat program @forumhumancapitalindonesia yang sesuai dengan keilmuan saya, namun waktu pengumuman di luar dugaan.  

Mendaftarkan diri dengan memenuhi syarat-syarat (biasanya tergantung pihak kampus, jika di Universitas Airlangga waktu saya dulu pendaftarannya melalui PPKK atau program kewirausahaan atau semacamnya lah jika di kampus lain. Biasanya menyertakan CV, Skrip Nilai dari semester awal hingga terbaru, motivation letter yang isinya alasan kenapa kita memilih BUMN. Soalnya waktu itu saya bisa memilih BUMN yang sesuai dengan jurusan atau related dengan rumpun ilmu saya, tapi ternyata tidak semua BUMN membuka pemagangan mahasiswa. Mungkin hampir semua BUMN Bank membuka untuk magang reguler bukan program resmi dari kemernterian BUMN seperti yang saya ikuti. Alhamdulillah saya langung dapat diterima di PELINDO III salah satu BUMN Kepelabuhanan. 

Dari berita yang saya terima baru-baru ini saya mendengar kalo proses seleksi semakin diperketat, ditambah dengan wawancara. Sebab untuk menanyakan kesanggupan dan komitmen dari calon pemagang untuk stay selama 6 bulan atau satu semester, tidak dapat keluar ditengah jalan. 

Awalnya tidak terpikirkan sama sekali diterima dan masuk di @pelindo3 yang sangat jauh dari background ilmu saya. Istilah-istilah kepelabuhanan yang baru, rutinitas bangun pagi dan memakai baju rapi, dan kegiatan harian lainnya. Jauh beda dengan yang 4 tahun saya lakukan sebelumnya. Ada rasa cemas karena saya cenderung tidak suka berada dalam ruang kantor yang terkotak-kotak dan cenderung membosankan. 


Ini setelah kami dapat sertifikat magang yang didalamnya ada nilai, sesuai arahan Dirut SDM sertifikat ini bisa bermanfaat nanti kalo mau daftar ke BUMN hehe

Setiap bulan kami selalu ada agenda CEO Talk yang selalu berganti-ganti pematerinya dari kalangan direksi, jadi kami para pemagang bisa menanyakan apapun.

Ini saat kami selesai CEO Talk yang pematerinya Mas Eric,


Kerjaan sehari-hari juga sangat enjoy, saya menginput daftar pertanyaan oleh pegawai di sebuah aplikasi yang kemudian langsung terjawab semacam Q n A. Sehari hari kami juga bergurau di kantor, tidak se tegang yang saya kira sebelumnya. Selain itu pekerjaan anak magang disini tergantung sesuai dengan subdit yang dimasuki.  Bahkan di Pelindo III ini saya senangnya tidak disarankan untuk menyuruh anak magang untuk hanya melakukan fotokopi atau hal-hal yang sepele dapat dilakukan. Namun lebih kedalam kita dapat masuk dalam proses bisnis yang ada.  

Kegiatan magang kita sebagai mahasiswa (soalnya ada magang yang anak SMK) langsung dikelola oleh PDS (Pelindo Daya Sejahtera) anak perusahaan Pelindo iii yang menangani SDM. Jadi setiap bulan kami diadakan CEO talk yang langsung mendatangkan direksi dan kita dapat bertanya seluas-luasnya. Begitulah rutinitas. Di Hari rabu kami selalu ada Bike To Work yang di mulai di depan Kimia Farma Jalan Darmo menuju kantor. Di akhir magang saat itu kami diminta untuk membuat suatu ide atau inovasi yang dapat diimplementasikan ke perusahaan, saat itu saya membuat buku edukasi khusus istilah kepelabuhnanan dan sejarah pelabuhan Tanjung perak, selain itu saya juga memberikan ide untuk membuat museum Tanjung Perak seperti Museum Maritim di Tanjung Priok, yang dikelola Pelindo 1.


Saat dimintai foto sama Pak Wawan di Bike To Work


Ternyata bayangan itu semua terbantahkan saat masuk dan menjadi keluarga paling ragil di Manajemen Perubahan. Terkejut dengan ruangannya yang sangat jauh dari kesan kantor, malah seperti pergi ke rumah sendiri. Tidak ada skat di ruangan yang membuat saya nyaman. Tak butuh waktu lama untuk beradaptasi dengan guyonan, ritme kerja, dan kebersamaan bersama keluarga baru ini. Selama satu semester, saya akhirnya mendapat hal yang tidak didapatkan di ruang kelas. Saya sangat nyaman berada di lingkungan ini. Dituntut untuk tersu berpikir kreatif dengan mengeluarkan sebuah ide yang dapat diimplmentasikan kepada seluruh karyawan di Pelindo III.


Ini saya ikut acara pelepasan dan kenalan Pak Memet, berikut ini adalah keluarga di Change Management minus Mas Eric yang sekarnag pindah ke Semarang

Ini Unit Transformasi dan Pengembangan Bisnis dimana Change Management di bawahnya.

Secara pribadi, semakin yakin bahwa cara komunikasi dan attitude lah yang jauh lebih dilirik dan dihargai ketimbang kepintaran yang melangit. Soal kepintaran bisa dilatih, tapi attitude dan komunikasi butuh pembiasaan yang tidak sebentar. Terima kasih keluarga kecil di Change Management. Pengalaman dan ilmu disana saya yakin akan menjadi sangu yang berharga, entah kapan tapi saya yakin. Glad to be a part of change management!!


Ini saat penyerahan kenang-kenangan dari anak magang ke Pelindo III, waktu itu kami hadiahi lukisan kebetulan saya yang melukis dengan tema Terus Berlayar PELINDO III
INILAH DETIK MENEGANGKAN saat presentasi inovasi terakir di depan DIRUT SDM langsung wow seperti sidang skripsii


Alhamdulillah saya menjalin baik dengan pegawai disini salah satunya dngan ikut event bersepeda di Semarang


Komentar

  1. Sukses selalu Min dimanapun berada...
    Baru tau ada blog ini setelah denger podcastny @devoice di spotify episode "Magang, Penting gk sih buat mahasiswa?".

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

JEJAK KULINER NUSANTARA JAWA TIMUR

makanansehat.biz                    Indonesia sebagai bangsa yang besar memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Perjalanan sejarah Indonesia sudah barang tentu tidak dapat dilepaskan dari pengaruh bangsa-bangsa luar. Pengaruh itu meliputi keragaman dari banyak hal seperti halnya sistem pemerintahan, sistem sosial kemasyarakatan, sistem perekonomian, teknologi dan sebagainya. Namun juga terdapat suatu hal yang maenarik yaitu dengan adanya pengaruh dari pihak luar budaya tradisional bangsa Indonesia tidak tergantikan. Seperti halnya adat istiadat, norma, bahkan pada keragaman jenis makanan. Makanan sebagai suatu hasil dari kebudayaan manusia pertama-tama memiliki peran sebagai alat pemenuhan kebutuhan primer. Tidak hanya itu peran makanan dalam kehidupan manusia bahkan sampai pada ranah untuk kegunaan religuisitas. Hal itu tercermin dari kebudayaan Jawa yang banyak melakukan ritual-ritual adat dan makananpun menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan [1] . Keberadaan makanan tra

PERKEMBANGAN FOLKLORE DI INDONESIA

www.folkloretravel.com Kebudayaan yang kini berkembang di masyarakat merupakan hasil pewarisan dari kebudayaan luhur terdahulu. Melalui banyak metode/cara tradisi masyarakat dapat tersalurkan dan terwarisi oleh generasi selanjutnya. Kebudayaan sendiri merupakan keseluruhan system, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka menghidupi kehidupannya serta dijadikan sarana untuk belajar. Wujud dari kebudayaan itu antara lain ide/gagasan/norma/aturan/nilai yang kesemua itu menghasilkan wujud benda/fisik budaya. Kebudayaan hanya dapat berkembang di dalam masyarakat. Hal itu jelas bahwa tanpa adanya subyek yakni masyarakat tentu budaya tidak akan pernah ada dan berkembang. Di saat kebudayaan ini berkembang tentu menjumpai adanya budaya baru dari luar budaya induknya. Hal tersebut dapat menjadi salah satu kekuatan untuk mengakulturasi atau terjadinya proses percampuran budaya atau malah menjadi salah satu faktor untuk degradasi budaya (penurunan budaya). Folklore me

KOMIK STRIP TENTANG KERUSAKAN LINGKUNGAN