Tepat pada bulan Pebruari tahun 2017 lalu saya dengan ketua ormawa (organisasi mahasiswa) di Fakultas Ilmu Budaya menandatangani Surat Keputusan. Dari SK itulah kemudian secara sah saya dan teman-teman lain menjadi pemegang amanah dalam setahun kedepan. Secara simbolis saya menandatangani kepengurusan yang baru dan kemudian ada perwakilan untuk kepengurusan yang telah selesai. Singkat cerita awal saat memberanikan diri mencalonkan menjadi calon Ketua BEM FIB bukan keputusan yang mudah. Pada akhir tahun 2017 memang saat itu secara probadi saya memiliki proyek pribadi yaitu Perpustakaan keliling "Prasojo" dan masih menjadi peserta di Rumah Kepemimpinan, Surabaya serta memilih untuk fokus dalam bidang menulis buku anak-anak. Lalu tawaran pun muncul dari beberapa kawan, salah satunya Lusmitasari (yang kahirnya menjadi wakil ketua BEM FIB). Tawaran itu tidak serta merta saya terima begitu saja, setiap malam saya berpikir dan meminta pertimbangan dari Ibu. Jawabanya pun diser
Berbagi segala, Memanusiakan manusia, Pejuang Impian