Langsung ke konten utama

Waspada Bencana : Pelatihan Kebencanaan Bersama MAHASISWA TANGGAP BENCANA (MAHAGANA) UNIVERSITAS AIRLANGGA

Waspada Bencana : Pelatihan Kebencanaan Bersama MAHASISWA TANGGAP BENCANA (MAHAGANA) UNIVERSITAS AIRLANGGA





            Setiap tahun Indonesia selalu dilanda bencana. Mulai dari bencana tahunan yang selalu terulang hingga bencana alam yang tidak terprediksi oleh manusia seperti banjir, tanah longsor, erupsi gunung berapi, gempa bumi, bahkan tsunami. Berbagai bencana besar yang melanda Indonesia juga banyak yang menyita perhatian dunia. Di tahun 2004, tsunami yang melanda Nanggroe Aceh Darussalam hingga di awal tahun 2014 erupsi Gunung Kelud meluluh lantakan rumah warga dengan kepungan abu vulkaniknya. Bahkan di penghujung tahun 2016 ini gempa bumi di Pidie Jaya, Aceh juga menimbulkan kerusakan dan korban. Bencana yang silih berganti tersebut tentunya memiliki dampak yang merugikan baik berupa korban jiwa maupun harta.
            Potensi ancaman yang diakibatkan oleh bencana alam semakin besar jika pengetahuan kebencanaan pada masyarakat masih belum tergiatkan. Melalui pelatihan-pelatihan penanggulangan bencana pada masyarakat akan dapat mengurangi potensi ancaman yang terjadi. Mahasiswa Tanggap Bencana (MAHAGANA) Universitas Airlangga bekerjasama  dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batu menginisiasi untuk melakukan pelatihan dini penanggulangan bencana (3/12).  Kegiatan ini mewadahi para mahasiswa yang memiliki kepedulian terhadap sesama dan untuk menambah pengetahuan penanggulangan bencana.


            Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini diisi dengan pemaparan materi kebencanaan oleh perwakilan dari anggota BPBD Kota Batu. Materi yang disampaikan antara lain konsepsi, karakteristik, dan sistem nasional penanggulangan bencana hingga langkah yang harus dilakukan saat proses evakuasi korban bencana. Selanjutnya dipaparkan beberapa bencana alam yang pernah terjadi di Indonesia, berikut juga dampak yang terjadi. Terlihat bagaimana kesedihan korban bencana alam dan kerusakan alam yang terjadi dengan ditampilkan beberapa foto saat proses evakuasi. Perwakilan dari BPBD Kota Batu juga menyampaikan keluh kesahnya selama menanggulangi bencana. Mulai dari bagaimana melihat kondisi langsung lokasi bencana, proses pendataan pengungsi dan logistik, hingga upaya untuk memulihkan kondisi psikologis pengungsi.


            BPBD Kota Batu sebagai badan yang bergerak dalam penanggulangan bencana mengapresiasi adanya wadah kepemudaan yang bergerak dan peduli terhadap kebencanaan seperti MAHAGANA UNAIR. Organisasi kepemudaan yang bergerak serupa di berbagai universitas juga telah terbentuk begitupun organisasi bawahan Dinas Sosial seperti Taruna Siaga Bencana (TAGANA). Organisasi kepemudaan untuk menanggulangi bencana ini sangat diperlukan untuk bersama mengurangi potensi dan dampak oleh bencana alam di Indonesia.

Bisa juga di http://surabaya.tribunnews.com/2016/12/15/mahagana-mahasiswa-tanggap-bencana atau pada Harian Surya Jumat 16 Desember 2016.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

JEJAK KULINER NUSANTARA JAWA TIMUR

makanansehat.biz                    Indonesia sebagai bangsa yang besar memiliki perjalanan sejarah yang panjang. Perjalanan sejarah Indonesia sudah barang tentu tidak dapat dilepaskan dari pengaruh bangsa-bangsa luar. Pengaruh itu meliputi keragaman dari banyak hal seperti halnya sistem pemerintahan, sistem sosial kemasyarakatan, sistem perekonomian, teknologi dan sebagainya. Namun juga terdapat suatu hal yang maenarik yaitu dengan adanya pengaruh dari pihak luar budaya tradisional bangsa Indonesia tidak tergantikan. Seperti halnya adat istiadat, norma, bahkan pada keragaman jenis makanan. Makanan sebagai suatu hasil dari kebudayaan manusia pertama-tama memiliki peran sebagai alat pemenuhan kebutuhan primer. Tidak hanya itu peran makanan dalam kehidupan manusia bahkan sampai pada ranah untuk kegunaan religuisitas. Hal itu tercermin dari kebudayaan Jawa yang banyak melakukan ritual-ritual adat dan makananpun menjadi hal yang tidak bisa dilepaskan [1] . Keberadaan makanan tra

PERKEMBANGAN FOLKLORE DI INDONESIA

www.folkloretravel.com Kebudayaan yang kini berkembang di masyarakat merupakan hasil pewarisan dari kebudayaan luhur terdahulu. Melalui banyak metode/cara tradisi masyarakat dapat tersalurkan dan terwarisi oleh generasi selanjutnya. Kebudayaan sendiri merupakan keseluruhan system, gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka menghidupi kehidupannya serta dijadikan sarana untuk belajar. Wujud dari kebudayaan itu antara lain ide/gagasan/norma/aturan/nilai yang kesemua itu menghasilkan wujud benda/fisik budaya. Kebudayaan hanya dapat berkembang di dalam masyarakat. Hal itu jelas bahwa tanpa adanya subyek yakni masyarakat tentu budaya tidak akan pernah ada dan berkembang. Di saat kebudayaan ini berkembang tentu menjumpai adanya budaya baru dari luar budaya induknya. Hal tersebut dapat menjadi salah satu kekuatan untuk mengakulturasi atau terjadinya proses percampuran budaya atau malah menjadi salah satu faktor untuk degradasi budaya (penurunan budaya). Folklore me

KOMIK STRIP TENTANG KERUSAKAN LINGKUNGAN